8/03/2013

Tanduk tertunduk


sosok di dalam diri,

menindas dan tertindas

cambukkan mulut
perih sekujur tubuh, bathin merintih
tahta mengarak pada titik tak berbatas.
puas itu semu, rasa masih mengambang
darimu tanah, kini kau api
debu yang lembut, kini kau gunung
asalmu halus, kini kau karang

Tanpa tanding untuk menantang
meski kecil lawan tertunduk
saat resah tiba,
menggigil berasa tiada teman
Mana otot besimu, mana tulang betonmu…

diambang pintu, manusia berderet
layaknya antrian yang terus mengalir tak terbendung
jeritan hati mulai terdengar
tubuh rapuhmu mulai menjawab
makhluk astral seraya melambai
lusuh, kotor, renta, remuk rasamu tiba

air kehidupan masih milikmu
ini masih duniamu, satukan Dia
Sanghyang Pencipta, Penghitung, Pemaaf,
dan Pemberi nikmat.


GS Jatmiko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar