8/03/2013

Kembali Fitrah


Lukisan itu menatapku
tapi arahkan lain pandang.

pot bunga pun senyap,
mengharap angin menyentuh
sekedar ingin kusapa.

Lampu dinding seakan saling bercanda
kaca-kaca tampakkan pantulan satu sama lain
rumah ini masih berdiri kokoh
seakan semuanya paham dengan tugas masing-masing

Kaca tak akan berfungsi menjadi lampu
atap tak akan berfungsi menjadi lantai
entah tak bisa, entah tak mau.

teriakan suka cita mereka gemakan
berbeda tapi satu, anggun tanpa kesombongan.
Menatap keluarpun sama
pohon, batu, alang-alang, awan, gunung
saling tunduk dan bersyukur
karena mereka ada dari Dzat yang Satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar